Pentingnya Penanaman Skor Agama dan Santun Sejak Umur Dini
Masa kanak-kanak ialah masa yang rentan dan sangat berakibat terhadap pertumbuhan dan perkembangan si kecil. Hati-si kecil ialah penerus bagi bangsa dan keluarganya. Sehingga perlu menerima pendidikan sejak dini agar potensi dalam dirinya bisa berkembang kencang. Hati-si kecil akan tumbuh menjadi manusia dewasa yang memilki kepribadian yang tangguh disertai dengan kemampun dan keterampilan serta tata krama yang baik. Penting bagi keluarga dan institusi-institusi pendidikan bertanggung jawab dalam memberikan stimulus dan bimbingan yang tepat sehingga tercipta generasi penerus yang tangguh, berani, serta memilki tata krama yang baik.
Peran orang tua sangatlah penting dalam membimbing si kecil-si kecil mengenal siapa Maha-Nya, sifat-sifat Maha, serta bagaimana kewajiban dan hak manusia terhadap Maha.
Semacam banyak hal yang seharusnya diajari orang tua terhadap si kecilnya, khususnya tentang pendidikan tata krama dan agama sejak dini. ku-institute.id Pendidikan agama dan tata krama sangat menolong si kecil dalam memasuki jenjang selanjutnya. Karena pendidikan agama dan tata krama ialah salah satu pendidikan yang penting yang seharusnya diajari dan dibiasakan terhadap si kecil sejak usia dini.
Perkembangan skor-skor tata krama dan agama ialah kecakapan si kecil untuk bersikap dan bertingah laku. Islam sudah mengajarkan skor-skor positif yang bermanfaat dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini menyebabkan perlunya pengembangan pelajaran berhubungan skor skor tata krama dan agama. Hasil analitik menampakkan bahwa dalam ajaran Islam sudah digambarkan bagaimana pelaksanaan pengembangan nilia-skor agama dan tata krama pada si kecil usia dini bisa diaplikasikan dengan benar.
Pendidikan agama ialah pendidikan dasar bagi si kecil. Supaya si kecil bisa tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang memilki karakter yak baik sejak usia dini.
Pendidikan tata krama sama pentingnya dengan pendidikan agama. Kata tata krama memilki makna “kultur” yang artinya membiasakan memberikan pendidikan yang baik dan buruk seperti perilaku, sikap, budi pekerti, tindakan, dan lainnya.
Menurut Piaget dalam teori perkembangan tata krama terdapat 2 tahap, ialah:
Heteronomous Morality. Umur 5 – 10 tahun. Hati sudah mengenal apa itu tata krama tetapi si kecil masih belum bisa mengubah atau mengoptimalkan sopan santunnya. Hati belum bisa mencontoh peraturan dan si kecil belum menyadari sopan santunnya. Umur 10 tahun ke atas. Hati sudah mempunyai tata krama dan si kecil sudah mulai bisa mengubah atau mengoptimalkan sopan santunnya. Hati sudah mencontoh peraturan dan sudah sadar akan sopan santunnya.
Pembangunan karakter dibentuk via pembinaan akhlakul karimah (tata krama mulia); ialah upaya transformasi skor-skor qur’an terhadap si kecil yang lebih menekankan aspek afektif atau bentuk nyata dalam amaliyah seseorang.
Pendidikan agama dan tata krama dangat berhubungan dalam kehidupan sehari-hari. Jika skor agama dan tata krama sudah dibekali sejak dini secara sepadan, dih